Gak Bener? Atau Ngak Salah?

20.36 / Diposting oleh KMK~PKM /

Dalam menyambut Natal 25 Desember 2008 ini saya merasakan adanya kelesuan ditengah-tengah persekutuan Kristen. Saya kurang tahu, apakah ada pengaruh harga yang naik kepada semangat Natal para jemaat? Kepastian akan hal itu, tentunya setiap orang beragam jawabannya, ada yang "ya" ada yang "tidak". Namun saat ini bukan hal itu yang ingin saya bahas. Saya kurang tahu bermula pada tahun berapa, sehingga semakin marak perayaan Natal sebelum tanggal 25 Desember, yang saya pahami mulai dari akhir perayaan akhir tahun gerejawi (Mengenang setiap orang percaya yang telah dipanggil/meninggal) sampai sebelum tanggal 25 Desember adalah ADVENT. Menurut saya sangat lucu sekali jika ada perayaan Natal pada minggu-minggu Advent. Pertanyaannya, ULTAH Yesus berapakali dalam sebulan? Opini saya, perayaan Natal seharusnya dilakukan mulai tanggal 25 Desember dan 12 hari setelah itu (sampai tanggal 5 Januari). Maka, tidak heran jika dalam kelender masehi dikatakan "NATAL HARI PERTAMA". Karena sebelum-sebelumnya adalah Advent. Namun, jika memang harus mengadakan perayaan pada minggu-minggu Advent, dengan alasan yang beragam, maka alangkah baiknya jika perayaan tersebut diberikan title: "PERAYAAN menyongsong NATAL", agar makna Advent itu sendiri tidak hilang dari tengah-tengah gereja. Pernah satu kali kejadian pada sebuah lembaga (perusahaan), saya diundang untuk memberikan renungan Natal pada perayaan Natal perusahaan tersebut, Pada kesempatan itu seluruh jemaat yang datang saling mengucapkan "Selamat Hari Natal". Setelah beberapa hari, saya kembali diundang untuk memberikan renungan pada perusahaan yang sama dalam acara "penutupan kerja tahun" setelah itu mereka libur. Pada kesempatan itu seluruh jemaat saling mengucapkan "Selamat Advent". Saya menjadi heran, 3 hari yang lalu, Kristus sudah lahir, namun sekarang mereka kembali menunggu kedatangan Kristus. Bagi saya itu adalah sebuah kerancuan. So... rekan-rekan kawula muda, ke-Kristenan secara khusus Lutheran, hidup kegrejawiannya berada dalam siklus tahun gerejawi. seharusnya kita hidup sesuai dengan jiwa tahun gerejawi tersebut, sehingga tidak terjadi kerancuan. Mari kita pikirkan bersama!

Label: ,

0 komentar:

Posting Komentar