Halaman Utama

Beberapa hari yang lalu saya bersama teman-teman berjalan menuju daerah yang sulit ditempuh oleh kendaraan. Rencananya kami hanya ingin keliling daerah ke Sibolga, saya bersama 5 orang teman mencoba untuk mengenal daerah-daerah selain kota Tarutung dimana kami tinggal. Bermodalkan motor (kereta) kami berjalan menuju kota Sibolga. Dipertengahan jalan kami istirahat. Saya membeli minuman ringan (kaleng), harganya lebih mahal dari yang biasa saya beli di Tarutung. Sesampainya di Sibolga, teman saya membeli minukan kaleng juga pada sebuah supermarket. Harganya juga lebih tinggi. Lalu kami tiba pada sebuah daerah wisata. Suasana yang panas membuat kami haus, maklumlah Tarutung kota yang dingin sedangkan Sibolga kota yang panas. Disana kami juga membli minuman kaleng yang harganya dua kali lipat dari harga minuman kaleng yang tadi kami beli. Saat itu timbul pertanyaan dalam pikiran saya, "kok bisa?" padahal merek yang sama, mungkin juga perusahaan yang sama, lalu kenapa harganya bisa berbeda? Saat itu pertanyaan tersebut saya lontarkan kepada teman-teman. Dan semua menjawab "ya ia lah.... masa ya ia donk..." ada yang berpendapat masalah pajak, ada yang berpendapat mengenai ongkos pemasaran dan masih banyak yang lain. Sampai pada akhirnya dari semua pembicaraan kami menyimpulkan, bahwa semua tergantung kepada dimana, apa, dan situasi bagaimana. Teman-teman, mungkin hal ini juga terjadi pada setiap orang Kristen, Tuhan yang sama, dan iman yang sama, namun kualitas iman setiap orang mungkin sangat berbeda. Semua tergantung kepada individu tersebut. Nah, kawula muda, sudah sejauh manakah kualitas iman kita?