MAKNA SEBUAH PERTOBATAN

03.23 / Diposting oleh KMK~PKM /

Dan inilah tandanya, bahwa kita mengenal Allah,
yaitu jikalau kita menuruti perintah-perintahNya
1 Yohannes 2 : 3

Sebuah sekolah SD menerima siswa baru, pada saat itu ajaran baru telah dimulai. Seorang anak kecil yang diterima disekolah itu, mengawali hari-harinya dengan penuh sukacita. Saat itu, ia sedikit terlambat. Siswa lain yang juga diterima telah masuk kedalam ruangan untuk pembagian tempat duduk. Sesampainya di depan pintu kelas, ia mengetuk, orangtuanya memperhatikan dari jauh. Mendengar ketukan pintu, guru membukakan pintu dan mempersilahkan anak kecil tadi untuk masuk. Dengan langkah ragu-ragu, anak kecil itu membuka sepatu dan kaos kakinya dan memasuki ruangan. Siswa lain tertawa terbahak-bahak, sang guru dengan penuh senyum kecil, memperhatikan anak tersebut, tak lama kemudian guru tersebut menghentikannya dan mengatakan: “sepatunya tidak usah dibuka, kenapa harus membuka sepatu?”. Anak tersebut dengan polosnya menjawab: “kata mama dan papa, kalau memasuki sebuah ruangan dirumah harus membuka alas kaki!”. Dengan senyum yang ditahan, sang guru berkata dalam hatinya: “polos dan baik sekali anak ini, semua perkataan orangtuanya diturutinya”.

Saudara/i dari cerita di atas kita dapat mengambil sebuah gambaran, bahwa guru tersebut sedikitnya telah mengetahui orangtua si anak kecil. Ia memahami bahwa orangtua si anak kecil tersebut adalah orangtua yang mengajarkan sopan santun kepada anaknya. Ia memahami bahwa orangtua si anak kecil tersebut adalah orangtua yang menanamkan pendidikan kepada anaknya. Guru tadi dapat berkata bahwa orangtua si anak kecil tadi adalah orangtua yang baik dan benar, hanya karena sikap dari si anak kecil.

Firman Tuhan berkata: “dan inilah tandanya, bahwa kita mengenal Allah, yaitu jikalau kita menuruti perintah-perintahNya”. Hal ini ingin menunjukkan bahwa setiap orang yang mengenal Allah, akan berbuat hal yang disukai oleh Allah, artinya bahasa percakapan bukanlah satu hal yang paling utama, namun bukan berarti hal ini tidak penting. Bahasa Tubuh adalah bahasa yang paling dapat dimengerti oleh orang lain. Melalui perbuatan orang lain dapat mengerti apa yang kita kehendaki, terlebih orang akan mengetahui siapa yang menyuruh kita untuk berbuat demikian.

Ketika Allah berkata: “berbuat kasih!” maka kita di tuntut bukan untuk berkata tentang kasih kepada orang lain, namun ketika kita melaksanakan perintah Allah yaitu berbuat kasih, maka orang akan berkata: “mengapa engkau berbuat hal yang baik dalam hidupmu?” saat itulah kita mewartakan kerajaan Allah. Ketertarikan orang lain terhadap perbuatan kita akan membawa orang lebih dekat kepada Allah.

Saudara/i kepercayaan kita kepada seseorang tentu sangat dipengaruhi oleh kenal atau tidaknya kita terhadap orang itu. Jika kita dalam keadaan sakit, lalu seseorang berkata: “minumlah ini!” kita tentunya akan melomtarkan beberapa pertanyaan dalam hati kita: “Siapakah orang ini?” atau “apa pekerjaannya?” atau “bagaimana mungkin ia mengetahui tentang obat?”. Tentunya kita akan melaksanakan apa yang dikatakan orang tersebut setelah dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Ketika pertanyaan itu terjawab, maka kepercayaan kita telah lahir, artinya kita mengenal orang tersebut. Nas ini juga mengatakan hal yang sama, jikalau kita mengenal Allah, tentunya kita telah mengenal dengan baik siapa Allah itu.

Amin

Label:

0 komentar:

Posting Komentar